Lirik Lagu Doel Sumbang - Aku Tidak Sinting
Doel Sumbang - Aku Tidak Sinting
Lirik Lagu Aku Tidak Sinting - Doel Sumbang
Judul Lagu : Aku Tidak Sinting
Artis / Penyanyi : Doel Sumbang
Pencipta Lagu : Doel Sumbang
Genre : Pop
Album : Lirik Lagu Doel Sumbang Terbaru (2018)
Label : GP Records
Lagu yang berjudul "Aku Tidak Sinting" adalah lagu yang dinyanyikan oleh Doel Sumbang dan ada dalam album yang bertajuk "Lagu Lagu Sumbang" yang dirilis dibawah label GP Records. Sekilas lirik lagunya, "Kau yang menjengukku ketika aku, Duduk lesu di lantai trotoar jalan sudirman, Menghadap dan menatap tong, Yang penuh berisi surat surat gadaiku.........". Lagu ini sudah bisa didengarkan di media streaming online JOOX, Spotify, iTunes dan lainnya.
Semoga anda terhibur dan senantiasa mendukung karya karya dari Doel Sumbang.
Lirik Lagu Doel Sumbang - Aku Tidak Sinting :
Kau yang menjengukku ketika aku
Duduk lesu di lantai trotoar jalan sudirman
Menghadap dan menatap tong
Yang penuh berisi surat surat gadaiku
Dan disanalah tanggung jawabku tumpah
Kepada arloji Seiko, sepatu Lotto, kaos oblong Bros
Celana kalung platina dan radio transistor merek Telesonik
Aku tidak sinting...
Kau yang melihatku ketika aku lari
Dengan kaki kesemutan mengejar perempuan malam sudirman
Tinggalkan engkau yang nampak bengong
Disekap angin malam yang membacok tulang
Dan disanalah ku kejar surga semu
Pada Sumia, Denok, Laila, Majenun, Siti Saliha
Neneng Warsinah, Inasarina dan Rukmini Binti Eceng Gondok Wati
Aku tidak sinting...
*music...
Kau yang menyaksikan ketika aku mabuk dan ngecapruk
Hingga ditangkap petugas pertahanan sipil
Lantaran saban malam lupa diri berteriak pidato
Seperti pemimpin pemimpin partai yang kampanye
Dan disitulah dendamku tumbuh subur pada Jonie Walker
esKozi, N-BeNapoleon, Martini, Mansion, put*u, Colombus
Dan arak tradisional air kencing kuda liar
Aku tidak sinting...
Kau yang menangis terisak ketika aku dikandangi disel polresta
Lantaran kelakuanku yang dianggap mengganggu Kamtibmas
Serta ketika mabuk aku pernah menampar seorang perempuan lumayan tua
Yang Demi Tuhan aku tidak menyangka
Kalau ia itu istri seorang perwira polisi
Aku tidak sinting tetapi celaka
Apalagi sinting pasti akan lebih celaka...
Aku tidak sinting tetapi celaka
Apalagi sinting pasti akan lebih celaka...
*music...
Kau yang menjengukku ketika aku
Duduk lesu di lantai trotoar jalan sudirman
Menghadap dan menatap tong
Yang penuh berisi surat surat gadaiku
Dan disanalah tanggung jawabku tumpah
Kepada arloji Seiko, sepatu Lotto, kaos oblong Bros
Celana kalung platina dan radio transistor merek Telesonik
Aku tidak sinting...
Kau yang melihatku ketika aku lari
Dengan kaki kesemutan mengejar perempuan malam sudirman
Tinggalkan engkau yang nampak bengong
Disekap angin malam yang membacok tulang
Dan disanalah ku kejar surga semu
Pada Sumia, Denok, Laila, Majenun, Siti Saliha
Neneng Warsinah, Inasarina dan Rukmini Binti Eceng Gondok Wati
Aku tidak sinting...
Kau yang menyaksikan ketika aku mabuk dan ngecapruk
Hingga ditangkap petugas pertahanan sipil
Lantaran saban malam lupa diri berteriak pidato
Seperti pemimpin pemimpin partai yang kampanye
Dan disitulah dendamku tumbuh subur pada Jonie Walker
esKozi, N-BeNapoleon, Martini, Mansion, put*u, Colombus
Dan arak tradisional air kencing kuda liar
Aku tidak sinting...
Kau yang menangis terisak ketika aku dikandangi disel polresta
Lantaran kelakuanku yang dianggap mengganggu Kamtibmas
Serta ketika mabuk aku pernah menampar seorang perempuan lumayan tua
Yang Demi Tuhan aku tidak menyangka
Kalau ia itu istri seorang perwira polisi
Aku tidak sinting tetapi celaka
Apalagi sinting pasti akan lebih celaka...
Aku tidak sinting tetapi celaka
Apalagi sinting pasti akan lebih celaka...
Aku tidak sinting tetapi celaka
Apalagi sinting pasti akan lebih celaka...
Aku tidak sinting tetapi celaka
Apalagi sinting pasti akan lebih celaka...
Aku tidak sinting, aku tidak sinting
Aku tidak sinting...